Rabu, 13 November 2013

PROSPEK DI TAHUN BARU: Muhasabahkan!


“Alhamdulillah segala puji bagi-Mu, yaa Rabbana… tiadalah nikmat yang tak patut kami dustakan selain dari-Mu Yang Maha Penyayang, Maha Pengasih, dan Maha Sempurna.. maafkan segala penghambaan kami selama ini yang jauh dari kata kesempurnaan untuk mengabdi semata hanya pada-Mu.. Ampuni segala kekhilafan kami sebagai manusia yang dhaif, lalai dalam menegakkan perintah-Mu, dan lengah dalam memohon ampun dari-Mu…”

Tahun baru merupakan moment segala pengharapan mulai kembali dirumuskan dan didesain. Layaknya pintu gerbang yang dipenuhi segala angan dan cita-cita baik yang belum terwujud maupun target baru yang ingin dicapai. Agaknya tema ini cukup membosankan, karena sering kali kita bahas di setiap pergantian tahun hijriyah maupun masehi. Tapi alangkah baiknya dengan merumuskan dan mendesain kembali rencana-rencana hidup kita, yaa istilahnya me-refresh.
Prospek itu kan arti lain dari harapan, target, atau tujuan. Seseorang yang sudah jelas merumuskan spesifikasi prospek hidupnya maka dipastikan program hidupnya akan terarah disebabkan perencanaannya yang matang, walau kitapun sebagai manusia tidak akan bisa terlepas dari turut campur kuasa-Nya. Me-refresh prospek kita di tahun lalu pun tidak kalah penting untuk diintropeksikan di tahun baru ini. Tak usah merasa gagal pada pencapaian yang belum terlaksana, toh jadikan itu sebuah bahan refleksi untuk kita renungi dimana letak alasan internal maupun eksternal sehingga target tersebut belum tercapai.
Nah, pada malam 1 Hijriyah lalu saya mengirim pesan singkat di sms, WhatsApp dan membuat status di facebook; “Apa prospek teman-teman di tahun 1435 H?”.. wah saya cukup takjub dengan atensi teman-teman yang membalas maupun yang berkomentar. Saya simpulkan bahwa mayoritas resonden ingin meningkatkan kualitas diri dan intensitas ibadah. Saya ingin istiqomah dalam ibadah, saya ingin lebih dekat dengan Allah, saya ingin menamatkan hafalan saya, saya ingin membiayai kuliah sendiri, saya ingin menjadi insan yang berdayaguna, saya ingin menjadi mahasiswa yang berprestasi di hadapan Allah dan orangtua, saya ingin mendapat beasiswa, saya ingin segera menyelesaikan skripsi, saya ingin nikah, dan….saya ingin, saya ingin yang lainnya.
Tentu masing-masing dari kita memiliki prospek yang berbeda, tergantung pada kebutuhan, keinginan dan motivasi. Beruntunglah bagi mereka yang memiliki ketiga itu karena berlandas keimanan pada Sang Maha Pemberi, bukan sekedar dorongan nafsu untuk memperoleh materi. Konteks dari berbagai prospek pun selayaknya disandarkan dan tetap berkiblat pada pengharapan ridho Allah Swt. Karena apa yang kita inginkan tidak akan Allah wujudkan jika menjalaninya dengan cara, jalan dan niat yang tidak diridhoi-Nya. Maka selipkan dalam do’a kita “jika Engkau meridhoi, maka mudahkanlah”.
Yuk, muhasbahkan diri dan hati kita dimana letak kekhilafan kita, bisa jadi belum terealisasinya target kita disebabkan oleh dosa kita yang tidak pernah disadari atau niat kita yang belum lurus.  “Jangan berputus asa akan Rahmat Allah!”. Maka dari itu jangan bosan untuk berdo’a atas keinginan kita, toh Yang Maha Mendengarkan pun tidak akan pernah bosan mendengarkan. Sadarkah kita bahwa banyak nikmat dari-Nya yang tidak pernah kita minta tetapi Allah Swt. memberinya? Nah apalagi kalau kita meminta…
Apapun prospeknya, Allah lah sandarannya... setuju atau sangat setuju? J

oleh: Dini Fitrah Eristanti


Mahasiswi KKI 2012

3 komentar:

  1. Menghilang sejenak untuk berpikir, apa prospek hidup di kehidupan selanjutnya..
    Ternyata tak bisa di hindari..waktu menuntut cepat ..
    hanya Alloh, untuk Alloh dan bersama Alloh..

    BalasHapus
  2. Nice articel... Keep bloging sob... Mari bermuhasabah diri , dekatkan diri pada Allah dan wujudkan cita - cita dan impian kita menjadi hamba yang sukses mulia bahagia dan mendapat ridhonya

    BalasHapus