PROSPEK DI TAHUN BARU:
Muhasabahkan!
“Alhamdulillah
segala puji bagi-Mu, yaa Rabbana… tiadalah nikmat yang tak patut kami dustakan
selain dari-Mu Yang Maha Penyayang, Maha Pengasih, dan Maha Sempurna.. maafkan
segala penghambaan kami selama ini yang jauh dari kata kesempurnaan untuk
mengabdi semata hanya pada-Mu.. Ampuni segala kekhilafan kami sebagai manusia
yang dhaif, lalai dalam menegakkan
perintah-Mu, dan lengah dalam memohon ampun dari-Mu…”
Tahun
baru merupakan moment segala pengharapan mulai kembali dirumuskan dan didesain.
Layaknya pintu gerbang yang dipenuhi segala angan dan cita-cita baik yang belum
terwujud maupun target baru yang ingin dicapai. Agaknya tema ini cukup
membosankan, karena sering kali kita bahas di setiap pergantian tahun hijriyah
maupun masehi. Tapi alangkah baiknya dengan merumuskan dan mendesain kembali
rencana-rencana hidup kita, yaa istilahnya me-refresh.
Prospek
itu kan arti lain dari harapan, target, atau tujuan. Seseorang yang sudah jelas
merumuskan spesifikasi prospek hidupnya maka dipastikan program hidupnya akan
terarah disebabkan perencanaannya yang matang, walau kitapun sebagai manusia
tidak akan bisa terlepas dari turut campur kuasa-Nya. Me-refresh prospek kita di tahun lalu pun tidak kalah penting untuk diintropeksikan
di tahun baru ini. Tak usah merasa gagal pada pencapaian yang belum terlaksana,
toh jadikan itu sebuah bahan refleksi
untuk kita renungi dimana letak alasan internal maupun eksternal sehingga
target tersebut belum tercapai.
Nah,
pada malam 1 Hijriyah lalu saya mengirim pesan singkat di sms, WhatsApp dan
membuat status di facebook; “Apa prospek teman-teman di tahun 1435 H?”.. wah
saya cukup takjub dengan atensi teman-teman yang membalas maupun yang
berkomentar. Saya simpulkan bahwa mayoritas resonden ingin meningkatkan
kualitas diri dan intensitas ibadah. Saya
ingin istiqomah dalam ibadah, saya ingin lebih dekat dengan Allah, saya ingin
menamatkan hafalan saya, saya ingin membiayai kuliah sendiri, saya ingin
menjadi insan yang berdayaguna, saya ingin menjadi mahasiswa yang berprestasi
di hadapan Allah dan orangtua, saya ingin mendapat beasiswa, saya ingin segera
menyelesaikan skripsi, saya ingin nikah, dan….saya ingin, saya ingin yang
lainnya.
Tentu
masing-masing dari kita memiliki prospek yang berbeda, tergantung pada
kebutuhan, keinginan dan motivasi. Beruntunglah bagi mereka yang memiliki
ketiga itu karena berlandas keimanan pada Sang Maha Pemberi, bukan sekedar
dorongan nafsu untuk memperoleh materi. Konteks dari berbagai prospek pun
selayaknya disandarkan dan tetap berkiblat pada pengharapan ridho Allah Swt.
Karena apa yang kita inginkan tidak akan Allah wujudkan jika menjalaninya
dengan cara, jalan dan niat yang tidak diridhoi-Nya. Maka selipkan dalam do’a
kita “jika Engkau meridhoi, maka mudahkanlah”.
Yuk,
muhasbahkan diri dan hati kita dimana letak kekhilafan kita, bisa jadi belum
terealisasinya target kita disebabkan oleh dosa kita yang tidak pernah disadari
atau niat kita yang belum lurus. “Jangan berputus asa akan Rahmat Allah!”. Maka
dari itu jangan bosan untuk berdo’a atas keinginan kita, toh Yang Maha Mendengarkan pun tidak akan pernah bosan
mendengarkan. Sadarkah kita bahwa banyak nikmat dari-Nya yang tidak pernah kita
minta tetapi Allah Swt. memberinya? Nah apalagi kalau kita meminta…
Apapun prospeknya, Allah lah sandarannya... setuju atau sangat setuju? J
oleh: Dini Fitrah Eristanti
Mahasiswi KKI 2012
0 komentar:
Posting Komentar