Banyak kita temui
muslimah-muslimah yang belum menyempurnakan kewajiban dalam menutup aurat. Saya
sendiri adalah seorang mahasiswi, yang dimana tempat kampus saya berada semua
muslimah alhamdulillah sudah menutup aurat. Tapi tak jarang menutup auratnya pun
minim. Sehingga hampir tak ada perbedaan dengan halnya mengumbar aurat. Pakai
rok panjang tapi tipis menerawang, pakai baju, terlalu ketat. Padahal
syarat-syarat pakaian syar’i itu tebal, tidak ketat dan tidak menerawang. Hal
yang lebih saya sayangkan lagi adalah, saya seringkali mendapati mahasiswi yang
setelah keluar dari kampus, entah kemana hijabnya juga sudah tidak dipakai.
Bukankah berhijab itu kewajiban Allah yang tertera jelas dalam Q.S An-Nuur ayat
31 dan Q.S Al-Ahzab ayat 59 ?
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang “. (Q.S Al-Ahzab : 59)
Berhijab bukan hanya sekedar tuntutan karena
belajar di kampus islam yang mewajibkan berpakaian syar’i dan mengenakan hijab,
dan saat keluar gerbang kampus hijabnya pun dibuka. Astaghfirullaah.. betapa
mirisnya melihat fenomena seperti ini. Saya sebagai remaja muslim jelaslah
merasa sedih karena melihat saudara seiman yang masih belum paham benar
kewajiban dalam berhijab.
Dan sekarang, entah karena memang
sudah zamannya, media sosial seperti facebook, twitter, instagram, path dan
lain-lain adalah media sosial tempat berbagi moment-moment indah. Mulai dari
foto hingga lokasi. Nah, masih banyak juga kita dapati para muslimah-muslimah
kita ini kerap kali mengunggah foto-foto yang tidak berhijab. Terus apa intinya
berhijab dalam kehidupan sehari-hari tapi di sosmed mengunggah foto-foto yang
tidak berhijab? Meskipun itu mungkin hanya foto, tetapi itu tetaplah aurat,
yaitu bagian yang harus di tutup. Menutup aurat itu kan dimana-mana di dunia
nyata dan di dunia maya (juga). Jadi sebaiknya foto-foto tanpa hijab di hapus
saja atau di privasi “only me” sehingga tidak terpublikasikan ke umum.
Muslimah, keindahan dalam dirimu
itu patut dijaga, “cover your awrah
whenever a non-mahram is around you”. Bukan masalah “ah. dia temanku, biasa aja kali” atau “ah cuman pergi kesitu dekat aja gausah pake hijablah, ribet” tetapi
masalahnya itu adalah, dia temanmu atau bukan, kamu pergi jauh atau dekat, itu
tetaplah auratmu. Bagian yang harus selalu dijaga dan di tutupi. Islam itu
mudah, hanya terkadang kita mempersulit diri. Buktinya? Allah memerintahkan
menutup aurat itu untuk mempermudah kita dalam beraktifitas, agar kita mudah
dikenali dan agar kita tidak di ganggu. Kalau kita menutup aurat dengan rapi,
paling-paling dapat ucapan salam dari teman bukan siul-siulan, hehe.
Saya pun menulis ini hanya
sekedar berbagi tentang hal yang saya ketahui, saya menulis ini bukan berarti
saya sudah baik. Nobody’s perfect. Tetapi, marilah kita sama-sama memperbaiki
diri. Kita sama-sama belajar untuk menjadi muslimah yang lebih baik lagi.
Mungkin masalah hijab adalah 1 dari sekian ribu masalah yang harus kita hadapi
dan selesaikan. Tetapi semoga dari hal-hal kecil ini kita bisa menjadi muslimah
yang istiqamah. Aamiin^^
Zaeirena Humairoh-KKI 2013
nice articels ... keep blogging ... visit here too Success Articels
BalasHapus